Apa manfa’at menjenguk orang sakit?

Posted by Misbahul Munir on Tuesday 15 May 2012


Juulu sukasa atanfi majlisin ilmi qoirun min alfi rakaatin
Dudukmu satu jam mengaji, itu lebih utama daripada sholat sunah seribu rakaat
Ada dintara Anda semua yang pernah mengerjakan sholat sunah seribu rakaat?
Waafdollum min ayadati alfi maridin
Lebih utama daripada menjenguk seribu orang sakit
Padahal menjenguk orang sakit satu saja. Kalau jenguknya pagi, gitu saja tujuh puluh ribu malaikat membaca istighfar meminta ampunan dosa Anda nggak diam-diam, nggak berhenti-berhenti sampai sore. Kalau jenguknya sore, tujuh puluh ribu malaikat meminta ampunan dosa Anda nggak diam-diam, nggak berhenti-berhenti sampai pagi. Enaknya barokah menjenguk orang sakit, yang penting kalau menjenguk nggak di takut-takuti.
Waafdollum min ziaroti min alfi syahidin
Lebih utama daripada ziaroh kemakam seribu syuhada
Lebih utama daripada ziaroh ke makamnya wali seribu, bukan hanya wali songo. Jadi Anda ziaroh ke makamnya wali songo yang waktunya satu minggu dengan mengaji satu jam di majlis ta’lim itu lebih utama mengaji satu jam. Oleh karena itu nabi Muhammad suka dengan orang-orang yang mengaji, ngaji itu ngatur (mengatur) jiwo (jiwa) noto (menata) ati (hati). Mengapa hati harus ditata? Karena hati merupakan sarana untuk komunikasi dengan Allah. Mangkanya manusia itu kalau hatinya kotor jiwanya kotor tidak bisa sambung dengan Allah. Misalkan baterai itu sudah berkarat. Baterai itu kalau sudah berkarat tidak ada setrumnya. Orang itu kalau hatinya keras, hatinya berkarat nggak bisa setrum dengan Allah. Ya nisa pintar, tapi kalau misalnya pintar ya sok pintar, jadi orang besar ya sok besar, jadi orang kaya ya sok kaya, jadi orang cantik ya sok cantik, jadi orang baik ya sok baik.

Jangan kaget apabila banyak orang pandai tapi tidak mempunyai daya spirit, karena apa? Pandai otaknya tapi bodoh hatinya, justru orang yang begini yang menjadi penyebab rusak, bukan rusak dirinya sendiri tapi merusak pihak lain.
Rasulullah bersabda:
Innama ahlaka sayata alamukum
Artinya:
Yang merusak tatanan, itu orang pintar-pintar.
Pintar otaknya tapi hatinya bodoh. Kalau kita perhatikan, yang merusak tatanan negara ini adalah orang-orang yang ahli tata negara. Yang merusak perekonomian bangsa ini adalah orang-orang yang ahli di bidang ekonomi. Yang merusak hukum Indonesia ini adalah pakar-pakar hukum. Politik, sosial, budaya, itu yang merusak juga ahlinya. Yang merusak institusi kepolisian itu polisinya sendiri. Yang merusak perpajakan itu pegawai pajak, kalau diteruskan lagi yang merusak agama ini juga orang yang ahli agama. Siapa? Kyai. Mangkanya Rasulullah jauh sebelumnya sudah memberikan peringatan akan datang satu masa di kalangan umatku siroruhum ulama uhum min indihim uhrujul fitah wa ilaihim ta’un (yang terburuk dari umat itu justru ulamanya). Kyai yang paling jelek, karena kyai bisa menjadi sumber fitnah dari para ulama keluar fitnah, dan fitnah itu akan kembali kepada mereka.


Oleh: K.H. Anwar Zahid

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment