Pembacaan sesuai EYD, kata dan kalimat baku

Posted by Misbahul Munir on Friday 12 October 2012

Banyak pembacaan yang kurang tepat yang kita selalu terapkan, bahkan kita tidak menyadari kalau itu kurang tepat. Dan jika kita mendengar pembacaan yang benar kita tak jarang tidak tertawa. Berikut daftar kata yang sering kita gunakan dan kita kurang tepat dalam membaca kata tersebut.
1. Kikil pembacaan yang tepat kikiel
2. Pahit pembacaan yang tepat pahiet
3. Kecil pembacaan yang tepat keciel
4. AC pembacaan yang tepat A . C .
5. Terpencil pembacaan yang tepat terpencie
6. Pahit pembacaan yang tepat pait
Jadi :
Huruf yang melemah jika diapit huruf konsonan akan melemah, yaitu huruf "u", "i", dan "e".
Huruf konsonan akan melemah jika diapit huruf vokal.
Huruf "i" jika diapit oleh huruf konsonan maka pembacaannya huruf "i" diganti menjadi "ie".


Syarat kalimat baku :
1. Logis
2. Tidak ada unsur sia-sia (kata tidak diulang-ulang)
3. Tidak terpengaruh bahasa daerah
4. Subyek jelas
Contoh kalimat yang tidak baku dan sering kita jumpai di gang yaitu "Naik kendaraan harap turun". Tentu kalimat tersebut tidak baku, karena ada perintah yaitu "naik kendaraan" dan ada permohonan yaitu "harap turun". Kalimat tersebut bertentangan tentunya, pembetulannya yaitu "Pengendara kendaraan harap turun".

Contoh lain misalnya "Dalam rapat itu membicarakan masalah pendidikan", pembetulannya yaitu "Dalam rapat itu dibicarakan masalah pendidikan"

Contoh lain, yaitu yang sering terjadi dalam sebuah acara kata "Waktu dan tempat kami persilakan", yang dipersilakan adalah waktu dan tempat. Tapi tidak ada subyeknya, pembetulan kalimat tersebut adalah "Saudara Ilafi kami persilakan".

Ada juga kata imbuhan yang sering kita gunakan, namun belum tepat dalam memberi imbuhan. 
Syarat kata berimbuhan :
1. Kata yang diawali dengan huruf depan "S", "K", "P", dan "T" akan meluluh jika diberi imbuhan.
2. Kata dengan huruf depan kluster atau konsonan rangkap dengan imbuhan "me-" maka akan tetap.
3. Kata terdiri atas satu suku kata.
Misalnya sebagai berikut :
a. Kata sukses diberi imbuhan "me-" menjadi "menyukseskan", tidak "mensukseskan". Karena huruf depan dari kata sukses adalah "S", jadi kalau diberi imbuhan "me-" huruf "S" akan meluluh.
b. Kata "pesona" diberi imbuhan "me-" menjadi "memesona", tidak "mempesona". Karena huruf depan dari kata pesona adalah "P", jadi kalau diberi imbuhan "me-" huruf "P" akan meluluh.
c. Kata "protes" diberi imbuhan "me-" menjadi "memprotes", tidak "memrotes". Karena huruf depan dari kata protes adalah "PR", jadi kalau diberi imbuhan "me-" huruf "PR" akan tetap dan tidak meluluh.

{ 1 comments... read them below or add one }

Reader said...

Terimakasih artikelnya, sangat membantu

Post a Comment