Gagal Bukan Berarti Kalah

Awal perjalanan mencari sekolah lanjutan dimulai saat guru BK meminta ketua kelas untuk mendaftar siswa yang akan melanjutkan pendidikan. Itu jauh sebelum UNAS 2013, yang kini disebut SNMPTN. Aku hanya memilih satu sekolah lanjutan yaitu ITS dengan pilihan jurusan teknik elektro dan sistem informasi. Yang katanya teman-teman "grade.e iku dhuwur ul". Tapi kata pak.e "opo salah.e njajal, wong ono kesempatan kok". Jadi mana yang harus aku percaya, apakah orang tua atau teman? Oke aku ikuti orang tua. Tapi pada saat pengumuman SNMPTN tanggal 28 Mei 2013 aku tidak lolos SNMPTN.

Sebelum SNMPTN diumumkan yang waktu itu aku sudah verifikasi, ada sosialisasi dari PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya). Aku berminat disitu, aku pun ingin daftar di PENS. Aku ngurus semua persyaratan untuk daftar. Sampai tiba waktunya pengumuman penerimaan PMDK PENS tanggal 31 Mei 2013. Aku mendapat sebuah sms dari Anwar, ternyata aku tidak diterima juga. Yang katanya Dicky & Heru yang diterima. Padahal itu harapan terakhirku menempuh sekolah lanjutan gratis.

Sebelum pengumuman SNMPTN setelah aku daftar PENS, aku masih mengurus pendaftaran di POLINEMA (Politeknik Negeri Malang). Yang sebelumnya di larang oleh orang tua ku. Namun kelak beberapa hari aku di bolehkannya untuk mendaftar. Oke aku mengurus persyaratannya.

Hari yang ku tunggu tiba, pengumuman PSB POLINEMA tanggal 26 Mei 2013. Aku buka webnya, lalu aku cari file pengumumannya. ternyata aku nggak masuk juga. 

Urutan pengumuman penerimaan mahasiswa baru di sekolah lanjutan POLINEMA aku tidak lolos, SNMPTN aku tidak lolos, yang baru aja ini PENS aku juga tidak lolos. Aku yang dulunya disuruh daftar DIII PLN POLINEMA beberapa hari kemarin nggak dibolehin. Sampai orang tua ku menyuruhku daftar SBMPTN yang kala itu sangat ramai pendaftarnnya di Bank Mandiri di daerah Tuban. Dengan membayar Rp 175.000,- aku mendapat PIN dan KAP yang baru, yaitu untuk SBMPTN.